Final Liga Europa: Titik Balik MU atau Awal Krisis Finansial?

Pertandingan final Liga Europa 2025 antara Manchester United (MU) dan Tottenham pada 22 Mei 2025 mendatang bisa menjadi penentu arah klub dalam beberapa tahun ke depan. Mantan pelatih MU, Rene Meulensteen, menyebut laga ini sebagai momen penting dalam sejarah klub.

Kekalahan di final dikhawatirkan akan memperburuk krisis yang sedang dialami "Setan Merah". Di sisi lain, kemenangan bisa menjadi titik balik setelah musim yang disebut Meulensteen sebagai "yang terburuk dalam 50 tahun terakhir".

MU berpotensi finis di posisi ke-16 Premier League, yang merupakan pencapaian terburuk sejak era 1970-an. Performa buruk ini meningkatkan tekanan pada manajemen dan pemain.

Partisipasi di Liga Champions menjadi penyelamat finansial bagi MU. Pakar keuangan Kieran Maguire menyebut final ini sebagai pertandingan terpenting secara ekonomi dalam sejarah klub. Kemenangan akan membuka peluang pendapatan hingga £100 juta dari berbagai sumber. Pemasukan tambahan dari Liga Champions bisa mencapai £30-40 juta.

Tanpa pendapatan ini, MU berisiko melanggar aturan Financial Fair Play. Beban utang £1 miliar dan kerugian £300 juta dalam tiga tahun terakhir menjadi ancaman serius.

Meski pendapatan MU mencapai £651 juta tahun lalu, mereka tetap mencatat kerugian £113 juta. Angka ini lebih buruk dibandingkan Tottenham yang hanya merugi £26 juta. Utang warisan keluarga Glazer sejak 2005 terus membebani keuangan klub. Bunga utang yang mencapai puluhan juta pound per tahun semakin memperparah kondisi.

Jika gagal lolos ke Liga Champions, MU bisa terjebak dalam masalah keuangan yang sulit diatasi. Krisis ini berpotensi mengganggu rencana pembangunan tim jangka panjang.

Pelatih Ruben Amorim secara terbuka menyatakan bahwa target utama adalah tiket Liga Champions. Ia mewanti-wanti bahwa kekalahan di final akan memperburuk situasi. Ia mengakui bahwa kesabaran fans dan media akan sangat tipis jika MU kembali gagal.

Ringkasan: Final Liga Europa menjadi sangat krusial bagi Manchester United. Kemenangan bisa menjadi awal kebangkitan, sementara kekalahan bisa memperburuk masalah keuangan dan performa tim. Partisipasi di Liga Champions sangat penting untuk menyelamatkan keuangan klub. Tekanan besar ada pada pemain dan manajemen untuk meraih hasil positif.

```